Mengenal STP Marketing: Pengertian, Target, dan Metode Riset
Dalam dunia pemasaran, pemahaman tentang pelanggan menjadi kunci utama kesuksesan. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk memahami pelanggan dengan lebih baik adalah melalui konsep STP Marketing. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam tentang apa itu STP Marketing, bagaimana cara mengidentifikasi target pasar, dan metode riset yang digunakan untuk mendukung strategi pemasaran. Dalam dunia pemasaran, STP merupakan singkatan dari Segmentation, Targeting, dan Positioning, sebuah strategi yang menjadi tulang punggung bagi keberhasilan suatu kampanye pemasaran. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang konsep STP marketing, termasuk pengertian, target, serta metode riset yang digunakan dalam mengaplikasikannya.
Pengertian STP Marketing: Segmentasi, Pemilihan Sasaran, dan Penempatan
STP Marketing adalah pendekatan strategis yang terdiri dari tiga tahap utama: Segmentasi, Pemilihan Sasaran, dan Penempatan. Konsep ini menjadi landasan bagi perusahaan dalam memahami pasar dengan lebih baik dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau serta memenuhi kebutuhan konsumen. Mari kita bahas lebih detail tentang setiap tahapnya:
-
Segmentasi (Segmentation)
Segmentasi merupakan proses yang krusial dalam STP Marketing. Ini melibatkan pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih terdefinisi berdasarkan karakteristik tertentu seperti:
- Demografis: Seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan status sosial ekonomi.
- Geografis: Seperti lokasi geografis, kota, negara, atau wilayah.
- Psikografis: Seperti gaya hidup, nilai-nilai, sikap, dan minat.
- Perilaku: Seperti kebiasaan pembelian, frekuensi pembelian, dan loyalitas merek.
Tujuan utamanya adalah untuk menemukan segmen pasar yang homogen, yang memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka secara lebih efektif. Misalnya, sebuah perusahaan produk kecantikan dapat melakukan segmentasi berdasarkan usia, dengan menawarkan produk yang berbeda untuk remaja dan dewasa.
-
Pemilihan Sasaran (Targeting)
Setelah segmentasi dilakukan, tahap selanjutnya adalah memilih segmen pasar yang paling menjanjikan atau menarik untuk dituju. Ini melibatkan penentuan target pasar yang spesifik untuk produk atau layanan tertentu, dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti:
- Potensi Pertumbuhan: Segment pasar yang menjanjikan pertumbuhan yang signifikan di masa depan.
- Keuntungan: Segment pasar yang memiliki potensi keuntungan yang tinggi untuk perusahaan.
- Kesesuaian Strategis: Segment pasar yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan.
Misalnya, sebuah perusahaan teknologi bisa memilih untuk menargetkan segmen pasar yang berusia antara 18-35 tahun karena memiliki tingkat penggunaan teknologi yang tinggi dan potensi pertumbuhan pasar yang besar.
-
Penempatan (Positioning)
Setelah target pasar ditentukan, langkah berikutnya adalah mengembangkan posisi unik bagi produk atau layanan di dalam pikiran konsumen target. Ini melibatkan penciptaan persepsi yang diinginkan tentang merek atau produk, serta membedakannya dari pesaing. Beberapa strategi penempatan yang umum meliputi:
- Penekanan pada Keunggulan Produk: Menyoroti keunggulan atau fitur unik dari produk atau layanan yang ditawarkan.
- Diferensiasi dari Pesaing: Menyajikan produk atau layanan dengan cara yang membedakan dari pesaing di pasar.
- Penetapan Harga yang Strategis: Menetapkan harga yang sesuai dengan posisi pasar yang dituju.
Sebagai contoh, merek Coca-Cola dikenal karena penempatannya sebagai minuman berkarbonasi yang menyegarkan dan menyenangkan, yang dibedakan dari merek lain dalam kategori minuman.
Metode Riset dalam STP Marketing
-
Penelitian Pasar
Penelitian pasar merupakan langkah awal dalam proses STP Marketing. Melalui berbagai metode seperti survei, wawancara, dan analisis data, perusahaan mengumpulkan informasi yang mendalam tentang perilaku, preferensi, dan kebutuhan konsumen dalam segmen pasar tertentu.
- Survei: Perusahaan dapat merancang survei untuk mengumpulkan data dari sampel yang representatif dari pasar mereka. Survei ini bisa dilakukan secara online, telepon, atau pun secara langsung.
- Wawancara: Melakukan wawancara dengan konsumen atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kebutuhan dan preferensi mereka.
- Analisis Data: Data dari sumber seperti penjualan, interaksi online, atau pun data eksternal seperti data demografis dan ekonomi dapat dianalisis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pasar.
-
Analisis Segmen Pasar
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis segmen-segmen pasar yang ada. Ini melibatkan mengidentifikasi karakteristik unik dari setiap segmen dan memahami kebutuhan serta preferensi masing-masing segmen.
- Segmentasi Variabel: Segmen pasar dapat dibedakan berdasarkan berbagai variabel seperti demografis (usia, jenis kelamin), geografis (lokasi), psikografis (gayanya), dan perilaku (kebiasaan belanja).
- Identifikasi Kebutuhan: Melalui analisis data, perusahaan dapat mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh setiap segmen pasar.
Penentuan Target Pasar
Setelah mengidentifikasi segmen-segmen pasar, langkah selanjutnya adalah memilih segmen-segmen pasar yang paling menarik atau menjanjikan untuk dituju sebagai target pasar.
- Evaluasi Potensi: Perusahaan mengevaluasi potensi masing-masing segmen berdasarkan ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, dan kompetisi.
- Pemilihan Target: Berdasarkan evaluasi tersebut, perusahaan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang paling sesuai dengan tujuan dan strategi pemasaran mereka.
Penempatan Produk
Setelah menentukan target pasar, langkah terakhir adalah mengembangkan strategi penempatan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen dalam segmen tersebut.
- Pengembangan Produk: Produk atau layanan diadaptasi atau dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam target pasar yang dipilih.
- Distribusi: Memastikan produk tersedia di lokasi yang tepat dan dapat diakses oleh target pasar.
- Pemasaran: Mengkomunikasikan nilai produk kepada target pasar melalui berbagai saluran pemasaran yang sesuai.
Dengan menerapkan metode riset ini dengan baik, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang pasar yang potensial dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis mereka.
Contoh Kasus
Nike Air Jordan merupakan salah satu contoh sukses dari penerapan konsep STP marketing yang sangat menginspirasi. Mari kita jelaskan lebih detail bagaimana Nike menerapkan strategi Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) dalam memasarkan produk sepatu basket kelas premium mereka, Air Jordan:
-
Segmentasi (Segmentation):
Nike melakukan segmentasi pasar dengan membagi konsumen berdasarkan beberapa karakteristik yang relevan, termasuk usia, gaya hidup, dan minat dalam olahraga basket. Mereka memahami bahwa tidak semua konsumen memiliki preferensi yang sama, sehingga mereka memperhatikan perbedaan-perbedaan ini dalam strategi pemasaran mereka.
Contoh Kasus:
Nike menyadari bahwa ada segmen pasar yang sangat tertarik pada olahraga basket dan menganggap sepatu sebagai bagian penting dari identitas mereka. Mereka juga menargetkan segmen konsumen yang memiliki minat dalam budaya sneaker, yaitu mereka yang mengoleksi sepatu sebagai hobi atau sebagai simbol status.
-
Pemilihan Sasaran (Targeting):
Setelah melakukan segmentasi, Nike memilih segmen pasar yang paling menjanjikan dan relevan untuk dituju. Mereka fokus pada pemahaman mendalam tentang kebutuhan, keinginan, dan preferensi dari segmen tersebut untuk mengembangkan strategi yang sesuai.
Contoh Kasus:
Nike menargetkan segmen pasar remaja yang aktif dalam olahraga basket dan memiliki minat dalam budaya sneaker. Mereka memahami bahwa remaja adalah pasar yang sangat potensial karena mereka cenderung memiliki pengaruh yang besar dalam tren mode dan budaya populer. Oleh karena itu, Nike fokus pada membangun hubungan dengan segmen ini dan memenuhi kebutuhan mereka dengan produk-produk yang sesuai.
-
Penempatan (Positioning):
Air Jordan diposisikan sebagai sepatu basket premium yang tidak hanya menawarkan kualitas dan performa yang unggul, tetapi juga gaya dan status yang tinggi. Nike berhasil menciptakan citra merek yang kuat dengan memposisikan Air Jordan sebagai simbol prestise dan keunggulan dalam dunia olahraga dan mode.
Contoh Kasus:
Nike membangun citra merek yang kuat dengan menjalin kemitraan dengan atlet basket terkenal, seperti Michael Jordan, yang merupakan ikon olahraga yang sangat dihormati. Mereka juga menggunakan kampanye pemasaran yang kreatif dan menginspirasi untuk memperkuat posisi Air Jordan sebagai merek yang diinginkan oleh konsumen. Melalui penempatan produk yang tepat dan strategi pemasaran yang efektif, Nike berhasil memposisikan Air Jordan sebagai salah satu merek sepatu basket paling bergengsi dan diidolakan di seluruh dunia.
Kesimpulan
STP marketing adalah pendekatan strategis yang penting dalam mengembangkan kampanye pemasaran yang efektif. Dengan memahami konsep ini serta menerapkan metode riset yang tepat, perusahaan dapat lebih baik memahami pasar, menentukan target pasar yang tepat, dan mengembangkan posisi yang unik di dalam pikiran konsumen. Dengan demikian, STP marketing dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi persaingan di pasar yang semakin kompleks dan dinamis.
Anda butuh jasa pembuatan website, software bisnis dan digital marketing Aplikasi Dagang Teknologi siap membantu anda